Tidak semua yang mendengar itu benar-benar menyimak, Lia.
Tidak semua, sungguh tidak semua.
Tapi satu hal yang harus kau ingat, Lia.
Aku, di sini selalu akan menjadi orang yang berusaha paling memahami dan menyimakmu, Lia.
Tak peduli apapun yang mereka katakan padaku. Aku mencintaimu dengan hatiku, dan kamu tahu itu, Lia.
Saat rasanya dunia akan runtuh, jangan lupa bahwa masih ada aku di sini, masih ada kamu di hatiku, Lia.
Kita yang tak perlu bertemu untuk dapat saling berjumpa.
Kita yang tak perlu bicara untuk dapat saling mendengar.
Kita yang tak perlu cahaya untuk dapat saling melihat.
Kamu tahu?
Karena perjumpaan itu ada dalam rasa kita.
Karena ucapan itu terhubung dalam benak kita.
Karena cahaya itu ada di hati kita. Ah, rasanya cahaya itu mungkin dari hatimu, namun karena begitu kuatnya, cahayanya juga terangi hatiku. Terimakasih, Lia.
Apapun luka yang kauperoleh, jangan bersedih, Lia.