Labels

daniera (118) kanazawa (7) nada (92) pengetahuan umum (6) profesi guru (1) puisi (16) skripsi (1)

Senin, 29 Agustus 2011

Penjara Kesendirian - Daniera


Dalam diam yang kelam,
dalam hati yang terpatri,
dalam aku yang terpaku,
dalamnya sakit ini.

Tragis, memang.
Teriris...
Miris...
Pesimis...

Saat janji tak lagi ditepati,
Saat asa tak punya kuasa,
Saat cinta hancur di mata,
Saat harap meratap...

Membentuk penjara kesendirian,
Membuat sendiri menjadi sepi,
Membangun sepi dalam cekam,
Seperti terdiam dalam penjara,
penjara kesendirian.

Dalam luka harusnya ada kata,
dalam hati inginku diobati.
Namun semua terperangkap,
tak dapat bebas, tak bisa lepas
dalam penjara kesendirian.

Jeruji yang batasi kesendirian itu,
Separasi bentuk penjara diri.
Semua adalah kuasa-Nya,
kembali pada-Nya,
dan akhirnya kita tahu,
Semua karena kasih-Nya,
Kesendirian lebih baik daripada kesengsaraan.
Sendiri dan kuat lebih bermakna daripada bersama dan rapuh.
Semua sedang ditunjukkan oleh-Nya,
Betapa besar peduli-Nya, betapa besar sayang-Nya.
Agar ku tetap tegar melewati hari
dalam penjara kesendirian.

*Puisi ini kutulis teruntuk sahabatku, Bintang Ronauli, semoga dapat menghibur laramu, kawan...

Wake Up, Daniera!

Entah sejak kapan rasa kompetitif itu hilang...
Entah mengapa tak lagi kurasa semangat...
Entah bagaimana ku harus terus berjalan...
Entahlah.

Mungkin ini yang namanya patah hati.
Padahal kemarin-kemarin, yang sudah-sudah,
Aku dapat melewati hari dengan semangat tanpa henti,
walau tanpa hati...

Ahh,,,, apa aku yang terlalu bodoh,
Hingga kupercaya saja padamu,
Hingga kusimpan harapan yang besar padamu,
Hingga kuyakin kamu adalah 'the last'
Hingga selalu ada maklum untukmu,
Hingga kuberitakan pada semua,
aku bahagia bersamamu.

Dan, dan, dan...
Kamu tak bedanya dengan pembohong,
Tidak! Bukan pembohong, lebih tepatnya pembual besar,
yang sukses menjalankan kepura-puraannya.
Selamat untukmu, selamat.

Satu hal bodoh yang kulakukan adalah
aku menangis.
Ya, menangisi tindakanmu.
Ahh, siapa kamu sampai sebegitu berharganya di hatiku.
Aku terlanjur terlalu suka kamu.
Bodohnya aku, tak bisa membedakan
antara kejujuran dan penipuan.
Antara kebaikan dan kejahatan.

Hmmm,,, mungkin ini yang namanya patah hati, entahlah
mungkin karena baru kali ini aku gantungkan harapanku yang besar.

STOP!
Kamu dan segala kebohonganmu,
Kamu dan segala kepura-puraanmu,
Kamu dan kesuksesanmu berakting.
Aku tidak akan hancur karena kamu!

Wake Up, Daniera!
Wake Up, Daniera!
Wake Up, Daniera!

Aku masih punya kakak-kakak yang begitu tulusnya mencintaiku.
Terimakasih untuk kakakku Iqtarani yang dalam peluh bersedia datang mendengar kesahku.
Aku masih punya adik-adik yang selalu menyayangiku.
Terimakasih untuk adik-adikku, Tya, Neo, Uwie, Dinah yang setia dan sabar menyayangiku dengan segala egoku. Terimakasih, tanpa dia (Pembohong terbaik) dan bersama kasih kalian aku pasti dapat bangkit!

Wake Up, Daniera!

Selasa, 23 Agustus 2011

Mawar dalam Genggammu

Saat itu...
Dalam panas ku tetap bergegas, walau lelah ku tak mau kalah.
karena kuyakin mawar itu kan buatmu tersenyum.
Dan benar saja, kamu senang bukan main, peluhku kurasa tak sia-sia saat itu.
Senyummu merekah bahkan indah melebihi cantiknya mawar itu.

Tanganmu kuat menggenggam mawar itu...
Seperti mendapat sengatan semangat baru, aku bahagia melihatnya.
Aku bahagia melihatmu tersenyum, tidak seperti sebelumnya.
aku bersyukur, saat itu bisa juga buatmu tersenyum, akhirnya....

Mawar itu...
Mawar itu layu dalam beberapa hari, namun kuharap waktunya yang singkat bersamamu dapat kamu ingat sebagai kenangan indah, antara kita.
Mengingatmu menggenggam mawar itu, membuat rinduku padamu semakin menjadi.

Mawar dalam genggammu....

Jumat, 19 Agustus 2011

Semua Terus Bertanya

Aku kini benar-benar kesal, rrrrgggghhhh...
Aku dan kamu sudah lama berakhir, ya, berakhir!
Tapi seolah semua orang inginkan sekali penyesalan dalam hidupku,
semua tanyakan perihal kamu padaku, ya, semuaaa...
Mulai dari teman sekolah, teman bermain, guru-guru, bahkan, ya, bahkan orang tuaku di rumah tanyakan perihal kamu. dan yang lebih parahnya adalah aku sama sekali tidak mengetahui perkembangan kamu, ya, karena kamu memang tidak memberitahukan apapun padaku, sepertinya aku benar-benar telah menjadi tidak berarti bagimu, setelah apa yang telah terlewati, ahhhhh, biarlah, lagipula mereka kan tidak tahu tentang kita, mereka tahunya aku tahu kamu, wajar...

Sepertinya kamu senang atas apa yang kurasakan sekarang. Hanya bisa menjawab "mmmm, kurang tahu deh" atau "duh, belum tahu tuh" atas apapun pertanyaan mereka tentang kamu. Sengaja kamu lakukan itu padaku. Okelah kalo begitu, aku juga bisa lakukan hal yang sama, aku bisa buatmu terkejut, buatmu kaget, dan buatmu menyesal! Ingat itu, aku akan buatmu menyesal! Aku juga bisa lakukan hal yang sama padamu, kamu akan rasakan kesal yang lebih dari kesal yang aku rasakan sekarang, lihat saja!

Selasa, 16 Agustus 2011

Greatz Alhamdulillah :)

Alhamdulillaah bangeeeet, Allah benar-benar baik, ampunilah aku, ya Rabb yang sempat berburuk sangka pada-Mu... :'(

Namun ternyata di balik semua uji dan coba, Kau berikan yang terbaik untukku; terutama saat masa perkuliahan yang kujalani selama 4 tahun...
1.  IP semester pertama = 4,00
2.  IP semester akhir = 4,00
3.  Nilai ujian sidang = A
4.  Indeks Prestasi Akhir = 3,74
5.  Yudisium = Cum Laude
6.  TOEP Score = 497 (kurang dikit lagi nyampe 500)
7.  Dekan suka skripsi aku, :)
8.  Ikut dalam tim penelitian dekan
9.  Masuk nominasi sarjana termuda dari FMIPA
10.Masuk nominasi lulusan dengan Indeks Prestasi Akhir tertinggi dari FMIPA

Alhamdulillah....
Terimakasih banyak untuk semua yang telah mendukungku, semua yang telah menyemangatiku, semua yang sayangiku, Love kalian semua, Love Allah swt....
Alhamdulillah....