Labels

daniera (118) kanazawa (7) nada (92) pengetahuan umum (6) profesi guru (1) puisi (16) skripsi (1)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Tentang Kita

Banyak hal yang tak bisa kusampaikan.
Aku takut.
Ya, aku memang pengecut.

Hmmhhh...
Atau mungkin lebih tepatnya aku tidak siap.
Ya, aku tidak siap atas reaksimu jika kukatakan sesuatu yang begitu menyakitkan bagiku, dan.... mungkin bagimu. Perkara yang sederhana, jika dilihat dari sisi pandangmu, tetapi tidak bagiku. Ternyata ada saja kerikil tajam yang terlontar masuk ke dada dan bahuku, yang buatku rasakan perih. Dan tak mungkin kuberitahu siapa yang melontarkan kerikil itu, karena aku tak mau kamu sedih.... atau lebih tepatnya mungkin karena aku tak siap melihat reaksimu menanggapi ini semua.

Aku tahu hatimu begitu lembut, dan itulah yang buatku nyaman berlama-lama denganmu, berbagi kisah, mendengarkan ceritamu yang walau hanya sedikit saja, merencanakan banyak hal bersama, dan banyak lagi lainnya, aku begitu menyayangimu, dan kamu tahu itu. Aku selalu rindukanmu, dan kamu tahu itu.

Bagiku masalah ini adalah hal sepele, dan menurutku kamu juga akan menganggapnya hal sepele, yeah sekedar untuk menunjukkan bahwa betapa kita saling mengasihi, bahwa kita saling menyayangi.
Namun.... ternyata bagi sebagian orang ini menimbulkan masalah, aku tak kuasa menanggapi anggapan miring, mereka tujukan padamu sebagian, dan sebagian lagi padaku tentunya. Entahlah. Mungkin di sekeliling  kita banyak orang yang menderita penyakit hati, yang sulit tuk disembuhkan kecuali dengan keikhlasan diri. Satu hal yang pastinya harus kamu pegang, walau bagaimanapun nantinya aku bersikap;

Perkataan orang kan kubiarkan tentu, karena kusayangi kamu dengan sepenuh hatiku, dan kamu tahu itu.

Beberapa saat yang lalu, saat kumerasa kamu pergi tinggalkan hatiku sendiri, saat kamu kurasa tak lagi peduli padaku, kemudian aku meraba dadaku, kurasakan ternyata masih menggema namamu di setiap detak jantungku, ya, kamu selalu kuingat, tak mungkin kulupa.

Bagaimana bisa kulupa?!? Begitu banyak kenangan bersamamu, semua, semua, semuanya aku ingat. Saat kita bersama, melakukan hal-hal yang begitu menyenangkan, aku tersenyum, dan aku dengan yakinnya kamu akan selalu menyayangiku juga, kamu akan selalu mengingatku juga, dan ada saat kamu pasti rindukanku.

Namun, peristiwa yang buatku tak berani menatap matamu, juga tak bisa kulupa, apalagi kuhapus. Semua, semua, semuanya aku ingat. Peristiwa itu buat rasa bersalahku semakin besar, dan buatku ragu apakah kamu akan tetap menyayangiku, walaupun kamu katakan sudah maafkanku. Dan mengingat semuanya yang telah kita lalui kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini, buatku merenung, buatku benar-benar berpikir...

Harusnya aku dapat melindungimu, dari rasa benci orang lain, harusnya aku dapat menjagamu, walaupun saat berjauhan. Namun, kenyataannya aku belum mampu lakukan itu. Aku sadar mungkin selama ini aku hanya mengumbar banyak kata rindu dan sayang, padahal kamu berulang kali katakan kamu sudah mengetahuinya. Harusnya aku belajar menahan semua rinduku, harusnya aku bersikap lebih dewasa, bukan malah mengharapkan hal yang sama ku padamu dan kamu padaku.

Maaf.
Ya, kata itu berulangkali kuucap.
Maafkan aku yang tidak bisa menjagamu, maafkan aku. Aku di sini sangat merindukanmu, dan kamu sudah mengetahuinya, bukan?

Inginku memelukmu,
Inginku menggenggam tanganmu,
Inginku selalu bersamamu...

Dan ternyata aku begitu mencintaimu,
dan ternyata ketakutanku begitu besar atas bosanmu, atas pergimu, atas acuhmu, atas sikapmu yang terkadang menolakku.

Dia katakan kamu rindukanku hanya saat kamu rasakan sepi sendiri, dan aku menyangkalnya, sebab aku tahu kamu rindukanku karena kamu benar menyayangiku, iya kan? Semoga yang kurasakan tidak salah, dan memang begitu kan?

Inginku tiada hentinya mengatakan aku rindukanmu.
Inginku sesering mungkin katakan aku sayangimu.
Namun.... akankah kamu kan tetap mendengar, menyimak, dan merasakan apa yang kukatakan?

Sabtu, 22 Oktober 2011

Oh, Nana

Oh na na what's my name, Oh na na what's my name
what's my name, what's my name

Hmmm,,, kalo inget lagunya Rihana yang itu, inget C3, alhamdulillah, sekarang sudah biasa ajah, alhamdulillah, sudah bisa nerimo, :) Padahal waktu baru tiga hari kehilangan, ada lagu itu langsung grasak grusuk di transjakarta, buka tas dengan terburu-buru, nyari ke selipan-selipan kantong, dan.... tau-tau terdiem, hiks, sedih 'waktu itu' sekarang sudah tidak, alhamdulillah....

Tapi bukan C3, ini tentang kamu, seseorang yang cara kita bertemu adalah sangat unik. Ya, bagiku unik. Teringat dulu kira-kira 6,5 tahun yang lalu, kamu dan aku sama-sama berdiri di depan khalayak ramai, untuk menerima penghargaan olimpiade fisika tingkat kabupaten. Waktu itu, kamu juara 2 dan aku juara 1, hehehehe. Trus dengan senyum kepedean,
aku bilang 'selamat ya kak'.
Trus kamu bilang dgn sedikit muka heran walau berusaha tuk tidak menampakkannya 'iya, selamat juga ya, kelas 10 yah?',
'iyaa, ^_^',
'wah, hebat, saya aja yang kelas 11 kalah, tapi selamat deh yah, cayo fisika!'

hmmmm, kemudian selang beberapa bulan kemudian, kita pernah satu hotel! Yups, kalo gak salah waktu itu event nya 'Lomba Siswa Berprestasi Tingkat SMA se-Provinsi Banten'. Iyah, ada kamunya. Aku perhatikan, kamu tuh baik banget sama adik-adik kelas kamu, perhatian, trus care banget deh, beda banget sama kakak kelas yg dari sekolah aku, -_-'  Baru nyampe hotel, udah langsung ngelancong sibuk nyari kenalan sendiri, mana aku sekamarnya sama orang serang, dan mereka 3 orang, dan aku sendiri dari pandeglang, duh, bener deh, down banget, dan parahnya lagi adalah di hotel itu satu minggu! -_-'

Waktu itu inget banget tuh, kamu lewat depan cottage aku (untuk perempuan di cottage-cottage, untuk laki-laki di bangunan layaknya hotel, yah pokoknya mah begitulah kawasan hotel Permata Krakatau Cilegon). Kamu ngebawain semua perlengkapan dan barang-barang adik-adik kelas kamu, nganteriin sampe depan pintu cottage, trus bilang 'kalo ada apa-apa, panggil kak Nana yaaa, ada nomornya kan, kalo ngga, dari phone hotel kamar aja' (oiya, namanya Nana, hehehe).

Ngeliat itu jadi ngiri, selepas pembukaan acara yang dibuka sama Pak Supriyadi (kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten waktu itu), kakak kelas aku malah langsung cabut ke kamarnya, dan jarak dari gedung pembukaan ke cottage aku jauuuuuuh banget, jalan kaki, bawa tas berat, sendirian, huaaaaa >.< rasanya mau nangis ajah, mau pulaaaang!!! :'( kangen mommy,,,, Padahal ke situ juga dianterin mommy, hehehehe (manja banget ya, sebenernya sih, penakut)

Hmmm,.... lanjut cerita di kawasan hotel Permata Krakatau...
Selesai pembukaan di gedung dan akhirnya nyampe juga setelah jalan jauh nan capek, di cottage yang guede, ada tiga kamar tidur yang masing-masingnya guede juga dilengkapi kamar mandi dalam, trus ada dua kamar mandi luar (terpisah dengan kamar tidur), ada ruang televisi, ada ruang baca, ada ruang seperti untuk menerima tamu (mungkin, gak tau juga sih). Dan, yang membuat horor parah adalah aku sendirian! Huaaaa, padahal tadi receptionist bilang ada 4 orang di cottage ituh. Dua jam menunggu....

Alhamdulillah,,,, akhirnya datang juga seorang siswi dari SMAN 2 Tangerang, namanya Aprilia, aku inget banget! Iyalah, bagaikan menemukan air di padang pasir, ada temen, jadi gak takuut lagi, setelah sebentar ngobrol-ngobrol, eh, ternyata dia malah mau ngumpul bareng temennya dari SMAN 2 Tangerang juga, namanya Daniel dan satu lagi lupa, hehehehe... Abis Daniel lucu sih, agak bulet, putih, sipit, jadinya aku inget...(sedikit tentang kehidupanku yg sekarang, ternyata Daniel ini teman sekelasnya kakakku, Iqtarani, wah, ternyata dunia muter-muter yakz, di situ-situ aja, hahaha)
Lanjuuut, si Aprilia ini malah ninggalin aku, dia malah ke kafe hotel bareng Daniel dan satu lagi temennya, huaaaa :'(  Pengen ikut, tapi waktu itu uang bekal cuma sedikit, dan harus satu minggu di hotel itu, waaah parah deeehhhh, nungguin jatah makan ajah dari panitia lomba, yapz, sendiri lagi deh....

Tiba-tiba jam 10.30 malem (masih sendirian tuh di cottage) telepon hotel berdering.... Waktu itu aku belum punya handphone, jadi gak mungkin buka-buka sms atau telpon mommy (sedih banget yakz, padahal lagi di hotel, teteep aja sengsara mode ON).
'Hallo...' suaraku agak ragu, deg-degan, takut juga, horor sih....
'Dengan Dewi?'
'Ya, betul. Ini siapa?'
'Ini dari delivery order Permata Krakatau Hotel. Anda pesan burger kan? Sudah siap antar, kami sedang munju ke kamar Anda, hanya untuk memastikan saja'
Mendengar itu, telpon langsung aku tutup, gorden jendela aku tutup! Wah, gawat! Bisa abis duit kalo kayak gini, lagipula siapa sih yang pesan burger? Apa si Aprilia? tapi, masa dianter ke cottage, orangnya aja di kafe, hufth, takuuut benerrrr.... huaaa >.<
Eh, Eh, Eh, 5 menit kemudian ada suara cowok dan suara cewek kali yah, ketawa-ketawa gitu di luar pintu cottage. 'Dewi...!' Serempak manggil, aduh deg-degan, jangan-jangan pesenan burger? Tapi masa nganterin burger rame banget? hahahaha.....polos banget yakz. Ngintip, eh, ternyata April, Daniel, dan satu temannya itu, lagi ketawa-ketawa, 'Wah, si Dewi kena! dikerjain lewat telepon, hahahaha' kompak banget mereka ketawa,...Sebeellll ternyata dikerjain, waaah, tapi lega juga, hehehe.

Udah ah, bete kalo inget kepolosan aku, hahahaha, malu-maluin.
Langsung ke inti, back to Kak Nana (jadi, sebenernya sih mau ceritain kak Nana,hehehe).
Dan sore itu, seminggu setelah wisuda 24 September yang lalu, aku dipanggil ke sebuah ruangan di sekolah, SMAN 2 Pandeglang. Isi ruangan itu kepala sekolah, pengawas, dan ketua MGMP Kabupaten. Hmmm,,, Setelah dikira siswa kelas X, akhirnya mommy menjelaskan bahwa aku ini sudah lulus kuliah, aduuh,, please deh, masa udah sarjana dikira siswa SMA kelas X, capek deh... -_-''
Hmmmm,,, panjang lebar mommy cerita, dilanjutkan promosi dan pujian panjang dari kepala sekolah, hhhhh,,,, padahal aku tahu intinya dikasih tugas, ya aku kerjakan, gak usah panjang lebar mengenang masa lalu yang membuat aku ditertawakan semua orang di ruangan itu.
Tiba-tiba, Pak Suhyan, ketua MGMP,,, "Bu Neli, kita besanan aja kalo gitu, saya juga punya anak Fisika, lulusan tahun kemarin dari UPI, fisika juga Bu, kan oke tuh nanti keluarga nya, hahahaha"
Aku kaget, langsung teringat kak Fatih, langsung saja kenangan saat dia dan aku berada dalam satu seminar, dia sebagai pembicara dan aku sebagai peserta seminar itu, dia mengatakan pada semua audience, bahwa rekannya (aku) yang dulu jauh berada di atas dia juaranya, sekarang malah belum menulis buku apapun, dan dia tersenyum puas karena satu ruangan menatap ke arahku dengan pandangan penuh heran.
Rrrrrghhhh.... teringat dia, aku tersenyum pahit atas perkataan pak Suhyan.
Tanpa henti, pak Suhyan terus promosi, "Dia jagoan banget deh Fisika nya, Bu, udahlah pokoknya saya mau besanan ajah, hahahaha"
Agar aku benar-benar tidak terpaku tidak jelas, aku akhirnya berkata "hmmm Pak, mending dia mau sama saya"
Namun, aku terus menelusuri ingatan lamaku, dan akhirnya aku ingat satu nama, kak Nana, Wah, iyah, kalo sama kak Nana sih, oke-oke ajah.hehehehe

Oh Nana, whats my name, Oh Nana, whats my name....

Rabu, 19 Oktober 2011

Agar Kamu Ingat

Teruntuk
kamu yang terkasih,
kamu yang sangat kusayangi,
kamu yang selalu kurindukan,
kamu, bagian jiwaku...
Agar kamu ingat aku sangat menyayangimu,
agar kamu tak lupa kamu selalu kurindu...

Perkataan orang kan kubiarkan tentu, karena kusayangi kamu dengan sepenuh hatiku. Bagiku, rasa lebih bermakna daripada kata. Namun jika kata dapat tumbuhkan makna dan perdalam rasa, maka aku akan mengatakannya sesering mungkin. 


Aku mencintaimu dengan terlalu,
Aku yang kadang sadar atas ketidakpantasanku mencintaimu,
Aku yang selalu berusaha agar aku pantas dekat denganmu,
Aku yang tak punya apa-apa, bukan siapa-siapa,
Aku yang menginginkanmu,
Aku...

Hadirmu di lorong sepi, sentuh sukma, basuh luka.

Selasa, 11 Oktober 2011

Cuma Alasan

Dingin?
Ya, aku kedinginan dalam hembusan angin malam.
Menggigil karena buliran air hujan yang mendera.
Tapi, kurasa kamu tahu alasanku, bukan?
Tapi, kamu tahu apa yang ada dalam benakku, bukan?

Yeah...
Setidaknya aku masih dapat bertemu,
melihat senyummu, masuk ke dalam matamu,
sebelum akhirnya kubenar-benar rindukanmu.

Kamu istimewa di hatiku, teramat istimewa.
Doakanku agar aku dapat menahan semua sakit,
yang ditimbulkan jika kurindukanmu nanti.

Doaku, agar kamu baik-baik saja, :)
Aku sayang kamu, dan kamu dapat rasakannya, bukan?

Perkara buku?
Ahhh, kurasa kamu tahu, itu cuma alasanku.
Ya, cuma alasan.

"Agar aku dapat melihatmu, sebelum akhirnya ku benar-benar merindukanmu."

Maafkanku, tak bisa lakukan yang lebih, tak ada daya padaku.
Energiku habis, ya habis oleh banyak pekerjaan.
Tidak sepertimu yang selalu berenergi besar,
terutama saat berada dekat denganku.

Sekali lagi, maafkanku.
Jika sesuatu yang 'cuma alasan' itu, tidak begitu bagus menurutmu.
Karena sesungguhnya,

"Agar aku dapat melihatmu, sebelum akhirnya ku benar-benar merindukanmu."

Tapi - Sutardji Calzoum Bachri

aku bawakan bunga padamu
                                                 tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
                                                 tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
                                                 tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
                                                 tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
                                                 tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
                                                 tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
                                                 tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
                                                 wah!

Jadi - Sutardji Calzoum Bachri

tidak setiap derita
                                jadi luka
tidak setiap sepi
                                jadi duri
tidak setiap tanda
                                jadi makna
tidak setiap tanya
                                jadi ragu
tidak setiap jawab
                                jadi sebab
tidak setiap seru
                                jadi mau
tidak setiap tangan
                                jadi pegang
tidak setiap kabar
                                jadi tahu
tidak setiap luka
                                jadi kaca
                                              memandang Kau
                                                                       pada wajahku!