Sore ini terasa istimewa, bukan karena mendapatkan sesuatu, tetapi karena kuberusaha menahan atau lebih tepatnya membendung air mataku saat kuceritakan sedikit kisahku di masa lalu kepada Yuni (adm di Nano)...
"Ka, sekarang udah sore, udah dlm perjalanan pulang, dan cuma kita berdua,,, Pokoknya harus cerita!"
"MMMhhhh,,, Oke, gw mulai dari saat gw SMP kelas 3,,,
dan gw lanjut terus bercerita, demi menghapus dahaga Yuni yg ngotot pengen tahu,,,
Pas cerita gw dah sampe di ujung jalan perempatan Majestik, mata gw berkaca-kaca, dan gw gak sanggup untuk nerusin cerita, maaf ya Yuni,,, ternyata itu masih merupakan luka lama yg belum sepenuhnya bisa gw maknai sebagai keunikan dalam hidup gw,,, Tapi tenang, gw janji, nanti kita bakal lanjutin ceritanya, saat gw udah berubah jadi seorang yg lebih kuat, yg lebih bersyukur atas apa yg terjadi dalam hidup gw,,,
"Aku salut, kak Dewi masih sanggup berdiri di sore ini,,," kalimat yg Yuni ucapkan sebelum kami berpisah di ujung jalan.
Aku terenyuh mendengar kata-kata sanggup dan berdiri,,, lutut ku sedikit gemetar. Ingin kumelupakan rangkaian kejadian yg datang padaku bertubi-tubi, namun tidak mungkin. Bahkan detail setiap kejadian masih terekam dengan jelas. Aku harus berusaha untuk lebih bersyukur, karena dengan bersyukur kuyakin, ku dapat mengingat, mengungkap, menceriatakan semua kisah hidupku pada siapapun dengan pemaknaan yg berbeda, "Bahwa Allah menyayangiku dengan segala kehendakNya yg telah terjadi untukku, dengan keistimewaan yg Allah berikan",,, Semoga pemaknaan itu dapat terlaskana secepatnya,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar