Teruntuk adikku Mutoharoh, semoga semangatmu terus membara, semangat untuk terus mengukir prestasi dalam hidup ini. Jangan pernah menyerah, karena sesungguhnya aku ada seperti malaikat penjagamu.
Tulisan ini kuhadiahkan untukmu, karena kuinginkan dengar tawamu, kuharapkan melihat senyum melekat di bibirmu. KK sayang Mute....
Sabtu, 16 April 2011
"Aku love ka dewi so much... makasih kak udah sayank aku... kaka adalah hal terindah yg pernah aku dapet selama ini bagai angel, makasih angelku.... my angel...."
Membaca sms dari kamu, hatiku terenyuh. Senang, mungkin juga bercampur ge-er. Tapi, kuharus siap menghadapi segala kemungkinan dalam menafsirkan sms darimu itu. Mungkin saja kamu sedang menggombal, mungkin saja kamu sedang ingin menuliskan sesuatu secara berlebihan, mungkin saja kamu sedang penat dan bosan dan ingin sedikit berpuitis, tapi.... satu kemungkinan yang kuharapkan memiliki nilai probabilitas yang paling besar, nilai harap yang maksimal, "mungkin kamu memang benar-benar mencintai aku sebagai kakakmu, sebagai malaikat penjagamu."
Tak terasa, ternyata pipiku membasah, entah mengapa. Aku tak mengerti, padahal harusnya aku senang. Aku tak mengerti. Mungkin kuterlalu bodoh mengertimu, pengetahuanku terlalu dangkal tuk memahamimu, maafkanku telah berani menyayangimu. Maaf. Tapi yang jelas, airmataku keluar begitu saja, ingatan masa lalu tentangmu dan segala yang berkaitan tentangmu muncul, terlintas kembali, secara detail.
Saat itu kamu dekat dengan salah satu temanku, hmpthhh... Meminjam bukunya. Yeah, kamu mendekati orang yg tepat untuk meminjam buku, karena dia memiliki banyak, bahkan banyak yang tidak kupunyai. Maklum, saat itu, saat masih tahun kedua di UNJ, aku masih tidak mengerti seluk beluk membeli buku murah, aku sudah terlalu terbiasa membeli buku di Gramedia, yah begitulah, mungkin karena masih merasa baru lagi dengan Jakarta, setelah tiga tahun harus mengembara di Pandeglang...
Kembali lagi ke kamu, aku tahu kamu kuliah di jurusan Fisika UNj ini dengan jalur PMDK, aku tahu itu. Rasanya ingin aku dekat denganmu. Tapi, sepertinya tidak bisa. Kamu telah dekat dengan temanku yang juga PMDK, kupikir, sudahlah, mungkin ada saatnya nanti kamu butuhkan aku, dan kebutuhan itu tidak bisa kamu kejar dari temanku, aku berdoa saja supaya saat itu memang ada...
Hmmm,,,, ternyata Allah mengabulkan doaku. Aku bersyukur sekali ketika suatu malam kubuka Message Facebook acoount, ternyata ada inbox dari salah satu dosen favoritku. Judulnya 'Asistensi Pemrograman Komputer', isinya kurang lebih beliau memintaku menjadi asistennya pada mata kuliah Pemrograman Komputer untuk PFR, PFNR angkatan 2008 oiya, satu kelas lagi, kelas DKI juga. Luar biasa aku senang, karena ini adalah saat yang kutunggu, saat dengan situasi kamu datang padaku, dan meminta bantuanku. Yep!
Entah kebetulan, atau memang sudah diatur,,,, kamu PJ nya. Jadi, kamu nantinya akan sering mengontak aku, hehehe. Saat itu aku senang, karena aku akan dibutuhkan. Yah, dibutuhkan oleh orang yg menarik perhatianku, yg membuatku penasaran, yg membuatku ingin dekat. Satu hal penting, aku suka berada berdekatan dengan orang yg kuanggap pintar, orang yg kunilai memiliki kelebihan, apalagi kelebihan atau keunggulan itu yang tidak kumiliki.
Kamu datang menghampiri, bawakan sebatang coklat untukku,,,, hihihihi.... Aku menganggapnya sebagai pemberian saja, ya, semoga kamu memang berniat untuk memberiku coklat, dan tidak ada maksud lain, karena memang tidak akan pengaruhiku untuk bersikap objektif, lagipula aku belum diberikan kewenangan penuh menilai hasil ujian kalian...
Sejak saat itu, sejak kumenjadi asisten dosen pemrograman komputer itu, ya, sejak saat itu, kamu terus hubungi aku, kamu terus membangun komunikasi denganku. Perlahan perhatian itu berubah menjadi rasa sayang, ya, karena aku inginkan kamu menjadi yang terbaik, karena aku inginkan kamu melebihi apa yang kuraih, kk sayang kamu...
Namun,,,, tanpa kuketahui apa penyebabnya, pertengahan semester6, (kamu saat itu semester4), kamu mulai menjauh dariku. Hmmm, apa karena aku sudah tidak lagi jadi asdos bagimu, aku sedih memikirkan kemungkinan itu. ya, berarti sayangmu untukku hanya karena kupunya kekuasaan, kuasa untuk berikan pertimbangan kepada dosen tentang nilai-nilai, tidak lebih. Stop! Aku benci mempertimbangkan kemungkinan itu, karena itu buat hatiku luka.
Saat kamu berpapasan denganku, jangankan untuk menyapa, melirikku saja tidak. Tahukah kamu, teman-teman sekelasku, mengomentari ini, mereka menanyakan ada apa gerangan denganmu, mereka tanyakan itu, karena mereka tahu kamu itu sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, kasih sayangku untukmu terlihat oleh mereka. Ya, terlihat oleh mereka. aku sedih, mereka sadar kamu acuhkan aku. Tapi, tak apa, dalam hati aku berusaha sabar, aku berpikir, mungkin kamu sedang banyak beban pikiran, walau di mulutku aku bercanda, aku berkata, aku menangis sesungguhnya. Saat itu aku merasa dibohongi, ya, dibohongi. Dan aku benci jika harus mengakui kekuasaan, jabatan mempengaruhi rasa sayang antarmanusia, antara kakak dan adiknya.... Aku terluka.... Ternyata, kamu acuhkanku bukan sekali itu, tapi berkali-kali,,,, aku sedih.
Tak apa,,,, Aku berdoa agar kamu sadar, aku berdoa agar Allah selalu memelihara ketulusan kasihku untukmu. Aku....
Sampai suatu ketika aku meminta pada salah seorang temanmu (red:Cali) untuk mengajakmu bergabung dengan PKM, sebenarnya alasan utamanya adalah aku rindukan kamu, aku rindu sekali, tak bisa jika aku tidak peduli, tak bisa, aku sudah terlanjur menyayangimu... Saat itu, akhirnya kamu mau buka suara, setelah sedikit kupaksa, menitikkan airmata, aku sedih, ternyata aku yang tidak peka, ya, tidak peka atas duka yg sedang kamu rasakan, maafkan aku.
Kamu ceritakan semua perihal yang menjadi dukamu. Komunikasi antara kita terjalin kembali. Aku senang, tapi aku sedih. Karena ternyata kamu sedih. Sekali lagi maafkanku yg tidak peka atas dukamu, mungkin ku terlalu egois, tuk dapatkan perhatianmu....
Hmpth... berlanjut smpai suatu ketika kamu memohon untuk dibuatkan presentasi multimedia, aku bilang aku akan meminta temanku yang memang jagoan membuat multimedia. Temanku bersedia, kuberitahukan kamu, kamu senang, aku senang melihatmu senang. Namun, setelah dua minggu temanku mendadak mengundurkan diri karena laptopnya rusak, dan dia tidak bisa mengerjakan apapun tanpa laptopnya itu. Aku bisa memaksa apa, aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku juga tak ingin melihat kecewa di wajah cantikmu.... Aku bingung.
Sampai akhirnya aku putuskan untuk belajar sendiri, akan kubuat sendiri multimedia itu untukmu, adikku. Kubersyukur, Allah selalu anugerahkan rasa semangat setiap kubelajar membuatnya, selalu berikanku ide untuk menyusunnya. Mudah-mudahan ini karena ketulusanku menyayangimu, mudah-mudahan... amin.
Hmpthh.....
KK sayang Mute.
Your angel. :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar