Kamu mungkin kesal saat aku seolah tak percaya katamu.
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin gerah dengan pertanyaan berulang dariku.
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin bosan dengan kalimat rinduku.
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin tidak suka dengan sayangku yang terlalu.
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin jera bercerita padaku, setelah saat itu.
Sungguh! Bukan itu maksudku.
Bukan inginku buatmu kesal.
Bukan maksudku buatmu bosan.
Bukan harapku buatmu jera.
Bukan itu semua...
Aku hanya ingin sebuah repetisi. Ya, pengulangan.
Agar lebih banyak kudengar suaramu.
Aku hanya ingin menjadi satu alasanmu.
Agar aku tahu bahwa aku istimewa di hatimu.
Aku saat itu, khawatir berlebihan terhadapmu,
tiadakah kamu hargai kejujuranku saat itu?
Aku yang sampai saat ini merasa bersalah kepadamu.
Atas yang kulakukan. Maafkan aku.
Bukan maksudku, sungguh bukan maksudku...
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin gerah dengan pertanyaan berulang dariku.
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin bosan dengan kalimat rinduku.
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin tidak suka dengan sayangku yang terlalu.
Tapi, bukan itu maksudku.
Kamu mungkin jera bercerita padaku, setelah saat itu.
Sungguh! Bukan itu maksudku.
Bukan inginku buatmu kesal.
Bukan maksudku buatmu bosan.
Bukan harapku buatmu jera.
Bukan itu semua...
Aku hanya ingin sebuah repetisi. Ya, pengulangan.
Agar lebih banyak kudengar suaramu.
Aku hanya ingin menjadi satu alasanmu.
Agar aku tahu bahwa aku istimewa di hatimu.
Aku saat itu, khawatir berlebihan terhadapmu,
tiadakah kamu hargai kejujuranku saat itu?
Aku yang sampai saat ini merasa bersalah kepadamu.
Atas yang kulakukan. Maafkan aku.
Bukan maksudku, sungguh bukan maksudku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar