Labels

daniera (118) kanazawa (7) nada (92) pengetahuan umum (6) profesi guru (1) puisi (16) skripsi (1)

Rabu, 13 Juni 2012

Rindu dan Harapan

Pertanyaanmu sungguh mengharu. Entahlah. Padahal hanya satu pesan singkat. Tapi, aku rasakan itu dari hatimu. Koreksi aku jika anggapan ini salah.

Bagaimana cara menuliskan rindu? Tanpa kelihatan aku mengharapkan kamu merasakan hal yang sama.

Pertanyaanmu, bagaimana. Sejujurnya aku tidak tahu caranya.

Bukankah di setiap rindu selalu ada harapan. 
Bukankah rindu dan harapan menyatu.
Harapan itu adalah ingin bertemu.
Harapan itu melepas sesak dari setiap bulir rindu.
Harapan bahwa sesungguhnya dirindukan juga....


Maafkan aku jika itu tak cukup tuk jawab pertanyaanmu.
Terkesan kalimat tanya, tapi sesungguhnya itulah jawabku.
Atau....
Jangan-jangan itu bukan pertanyaan?
Jangan-jangan itu adalah ungkapan rindumu.
Begitukah? Kamu rindukanku, kan?
Ah. Aku menjadi sangat takut.
Karena kini aku tahu sakitnya mencintai dengan terlalu.

1 komentar:

  1. sakitnya mencintai pertanda kita masih memiliki rasa, pertanda kita masih hidup...
    Cinta = Hidup

    BalasHapus