Labels

daniera (118) kanazawa (7) nada (92) pengetahuan umum (6) profesi guru (1) puisi (16) skripsi (1)

Jumat, 11 Maret 2011

Kubahagia Melihat Tawamu, 9 Maret 2011

Pagi, nyobain latihan bawa gitar pake motor, hufth,,, kagok juga. Mungkin kegedean gitarnya daripada badan gw. Buka-buka inbox sms, wew, bener aja ternyata ada janji. Janji pertama, bikin gw rempong abiz, tapi gapapa dah, namanya juga perjuangan mengais rezeki, hihihi. Janji yang kedua, bikin gw bingung, harus bener2 datang bener2 tepat waktu, trus durasi dibatasi hanya 60 menit, wew! Hmpth,... Tapi, janji yang ketiga, ini yg buat gw seneeeeng bangeeet, coz mau ketemu adik kesayanganku, kangen deh, hehe.

Berangkat ke kampus jam 9.30, Ciledug macet gila. Tapi ga disangka, gw sampe terminal Blok M cuma butuh 60 menit, padahal macet, alhamdulillah. 10.30,... hufth tas gw berat banget, mau pingsan rasanya, udah mah pagi-pagi dengan belagaknya gw tolak sarapan yg udah disiapin nyokap, hufth, beginilah akibat ngebandel ma ortu. Tapi, gw harus kuat! perjalanan tinggal setengah! Semangat! Yey!
....
Begitu lihat antrian panjang transjakarta, langsung saja kuhapuskan dengan sebersih-bersihnya niat untuk naik tj ke kampus. Hadap kanan, kulihat Patas Tirtasari Bakti 300 (Upz, salah, maksudku Mayasari Bakti 300, sorri de cali, gak sengaja, hehe). Langsung naik dari pintu belakang, jalan menuju pintu depan, duduk di bangku paling depan, biar kalo turun gampang. Ternyata perjalanannya lumayan lama jika dibandingkan naik TirtasariBakti57, upz, tuh kan salah lagi, MayasariBakti57 maksudnya, hehe. Tapi, tak apalah, yg penting gak mesti ngantri tj panjaaang banget.
....
11.40, ternyata aku kebanyakan melihat jalan, sambil merapal puisi Taufik Ismail yang judulnya "Makan daging saudara sendiri." Iseng, kubuka saja handphone, ternyata sudah ada dua sms masuk di inbox. Pertama dari adikku, Uwie, 'Kk dimana skrg?' Kedua, dari adikku, Sari, 'Kak Dew, udh di kampus????'. Langsung kutelpon Uwie, karena sms nya masuk satu jam yg lalu, ternyata dia sudah selesai kuliah... Kubalas sms Sari, 'Masih di perumpung.' Ingin rasanya kutelpon juga, karena takut dikira tidak membalas sms-nya, padahal memang aku tak tahu ada sms, silent. Ups, ternyata sama, Sari juga selesai kuliah,... Haduuh aku bingung, semuanya sudah selesai kuliah, padahal Uwie harusnya selesai jam12, dan Sari harusnya selesai jam13, dan aku, masih butuh 15 menit lagi untuk sampai di kampus. HUfth, bingung banget,,,, kok jadi terkesan aku yang ngaret yakz? Sudahlah, hanya tinggal berdoa, biar bisa cepat sampe kampus sambil memandangi jalan.

Di daerah sekitar Pisangan Baru, tanpa sengaja kulihat jalan kecil, dengan papan jalan bertuliskan Jl.Tirtasari,,,, Melihat itu, kutertawa sendiri, hihihi. 11.50, 'Iya, nih, kk sampe gedung BEMUN 7 menit lagi,' Pede banget, padahal masih di bypass. Tapi akhirnya kuhabiskan 5 menit untuk tiba di kampus A UNJ, dan waktuku tinggal 2 menit, tak disangka, di perempatan jalan bertemu dengan Furqon dan Agung, teman sekelasku, dan Agung langsung membawakan tas yg kubawa, hmpth, mungkin kumemasang wajah yang keberatan atau memelas, sehingga langsung dibawakan. Mereka berdua menemaniku sampai ke BEMUNJ, janji pertama selesai.... Masih bersama Agung dan Furqon, menuju tempat parkir, akhirnya kubisa merasa sedikit lega di sana kulihat kedua adikku menunggu, Uwie dan Dinah, mereka menyambutku dengan gelak tawa, hmpth? Salam berpisah kepada Agung dan Furqon, tak lupa mengucapkan terimakasih krn telah menemaniku.

'Kak, piye toh ndasmu?' 'Hehehe, biasalah, kalo lagi dapet, suka banyak luka di muka gw, udah ah, langsung cabut, kita ga punya banyak waktu!' . 'trus Kenapa pake rok kak? sok manis bgt dah, emang abis kuliah Listrik Magnet apah?' "hahaha, semua celana gw di Pandeglang, trus yg di Ciledug kotor, gak mungkin kan gw pake celana kotor..."
...
Dilanjutkan ngobrol bertiga di Arion Mall, singkat memang, tapi kurasa cukup, tuk mengobati rindu karena sudah 4minggu tak bertemu dengan mereka, sudah 3 pertemuan pula aku tidak menjadi asisten. Hmm, jadi Uwie yg bayar bill nya, dia memaksa, ya sudahlah. Jalan terburu-buru menuju kampus, mereka harus kuliah FisMat, janji kedua selesai..., dan aku, harus memenuhi janjiku yg ketiga, bertemu dengan adik kesayangkuu, huhuhuhu.

Yepz, sampai di depan loket akademik tepat pukul 13.00, seperti yang kujanjikan di sms dengannya. Begitu melihatnya, hatiku ceria, sampai lupa kalau sedang merasakan sumilangen. Tapi, ternyata dia sedikit memasang muka cemberut padaku, hmmmh? ' aku udah bosen nungguin kk'. Waduh? kok bisa ya, perasaan sesuai dengan yg dijanjikan di sms deh, hehe....

Tak apalah, jadi teringat note Iqtarani,'

Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya. Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis untuknya. Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan."

Dan saat itu kuberpikir, 'Sari hanya lupa dengan janji yg telah dibuat, tepat pukul 13...., Cemberutnya mengindikasikan dia terlalu rindukanku, hahaha (pede abiz)'

Jika tadi dia yang menungguku, sekarang giliranku menunggunya, dengan segala urusan bersama teman-temannya, menunggunya. Kusempatkan juga memfotonya memakai kacamata hitam, haha lucuuu bgt. Memang sudah karakterku barangkali, sambil menunggunya, jail saja bawaannya, sabar ya de cali....

'Tak ingin ku memberi kesan mengambilmu dari teman-temanmu, Ku hanya ingin memberikan kesan, pada mereka, bahwa kamu adikku, tak ada maksud lain.'

Akhirnya selesai juga urusanmu dengan mereka. Yepz! waktunya mampir ke warung kopi (itu istilahmu) lagi (lagi, krn pagi2 aku sudah mengunjungi warung kopi favorit itu). Di sana, langsung ke KFC, pesan minum, yeah kumemang haus sangat, efek dari jalan terburu2. Dan Sari memesan burger deluxe + Shooter. Saat sudah terpesan, saat sudah tinggal dilahap, ternyata dia baru ingat bahwa tenggorokannya sedang sakit, pilek juga. Lucu melihat tingkah adikku ini, hmmmm, mungkin terlalu senang bertemu denganku jadi sampai seperti itu, hehehe. Foto bersama, berkali-kali tapi tidak ada yg bagus di matamu, maaf ya cali.

Masih di warung kopi, berlanjut ke Naughty, dengan tujuan awal yg tidak jelas. Kamu bilang 'aku biasanya beli gelang kak.' Menemaninya, kusempatkan juga foto bareng di naughty, haha, narzis abis.... Mmmmhhh, kurang tahu, mungkin karena dia cepat merasa bosan, atau memang sudah tidak mood lagi, ingin mengakhiri petualangan di Naughty.
'Oke, kalo gitu gimana beli gelang samaan?'
'Iya,iya!' Wew! seneng denger jawabannya sesemangat itu.
'Kalo tadi gak ada tujuannya, sekarang ada tujuannya, jelas, cari gelang yang samaan.'
Tidak lama kemudian, kami dapatkan juga gelang itu. Tanpa pikir panjang langsung bayar. Keluar dari Naughty, terduduk di depan DiscTara, mencoba gelang2 yg sudah dibeli.
'Ih, kak, kita salah beli, ini kan gelang untuk co, ga mau pake ah.'
'Hmmm yoda gapapa'
'Oh, aku tau, pake gantungan di tas aja!'
'Iya deh'. Dilanjutkan dengan imajinasinya tentang gelang itu, bagaimana kalau ada kemungkinan temannya menanyakan gelang itu, dll... Dasar Cali, imajinasi tinggi, tapi itu yg kusuka darimu....

Tak terasa pukul 15.30, akhirnya kuputuskan untuk mengantarnya kembali ke kampus. Mengambil sepeda, dan kuberencana langsung pulang, sebenernya c masih kangen, tapi gimana lagi, waktu sudah menunjukkan sore.

Di perjalanan menuju kampus, kamu mengajak ke kostan kamu lagi, yeah, itu c aku mauuu bangetz, hehehe. Tapi tawaran selanjutnya lebih menggiurkan, nginep di kostan kamu, cali. Haduuh, pengen bangetz tapi ga bawa baju ganti. Akhirnya kumenyanggupi ajakan yg pertama, dan kubilang 'yoda, kk main ke kostan kamu sampe malem deh.'

Tak disangka, kamu malah ngajak untuk bersepeda bareng. Haduuh, kalo kk yg boncengin kamu c ga masalah, tapi jadi masalah besar nih, kamu yg boncengin kk, daridulu, takuuut banget yg namanya dibonceng pake sepeda, maklum masih trauma kejadian masa lampau. Sampe di depan gerbang UNJ, sebelum keluar, eh, satpamnya teriak 'bannya kempes tuh!' Sial, kan kesannya gw berat banget, huhuhu.

Akhirnya kuputuskan jalan kaki, sampai ke tempat pompa ban di dekat Pos Polisi Kayu Jati. Trus nyeberang jalan naik sepeda posisi aku dibonceng, haduuuh, itu mengerikan banget. Kamu bilang,
'Kk pegangan ke pinggang aku kalo emang takut,...'
Dengan senang hati pegangan ke pinggang kamu, bukan takut, tapi emang takuut banget, :'(. Perjalanan berlanjut, baru sampe Jl. Balai Pustaka, eh,eh, ketemu Uda, teriak
'Tuh yg dibonceng keberatan'...
Waaa! bete deh, coz emang lagi sensi bgt sama kata-kata berat n gendut, huhuhuhu. Tapi tak apa, yg penting aku bisa berdekatan dengan adikku, bisa melingkarkan tanganku di pinggangnya, dan bahkan kusempatkan beberapa kali memeluk erat dirimu dari belakang, saat itu hilang rasa takutku, tertutup oleh bahagiaku, bisa sedekat itu denganmu. Tertambal pula rinduku selama ini, rindu yang kupendam sejak 5 semester yg lalu.

Tepat di Jl. Rawamangun Muka,... hujan turun, lumayan deras, membuat perjalanan kita harus terhenti. Berteduh sementara di pom bensin. Ternyata sempat foto bersama, haduh manis banget yakz perjalanan kita sore itu, mudah-mudahan nanti ada yang berminat untuk memfilmkannya (imajinasi tinggi lagi, hehe). Perjalanan berlanjut masuk daerah UtanKayu, lumayan lama, namun hujan kembali turun, dan kali ini lebih deras dari sebelumnya, berhenti sejenak di bawah pohon di pinggir jalan. Kali ini tak bisa foto2 lagi, karena kulihat wajah cantikmu telah berubah jadi bete, adikku.... wajar saja, beberapa kali kena cipratan air kotor. Mmmmh, sedih juga lihat kamu kea gitu. Akhirnya hujan mereda, kembali melanjutkan perjalanan, kembali kamu kayuh sepedamu, kembali kulingkarkan tanganku di pinggangmu, kembali ku pelukmu dengan eratnya, kembali hatiku bahagia,...

Berencana membeli makanan ringan untuk di kostanmu. Mampir ke Alfamart, Ingat kebiasaanku di Pandeglang, selalu kubelikan Chitato untuk adikku Dara, dan kuberpikir, kulakukan hal yang sama untukmu. Kuambil dua, dan ternyata kamu kelihatan tidak begitu suka, "maaf ya, kk gak tahu kalo kamu gak suka." Tapi yg penting ada yg dibeli. Melanjutkan perjalanan, kamu menuntun sepedamu, aku lega, karena usah lagi merasakan takutnya dibonceng naik sepeda, tapi aku sedih juga, tak bisa lagi peluk erat kamu....

Perlu kamu tahu, saat itu bahkan sampai saat kutulis ini, kumerasa nanti kita akan sulit bertemu, mungkin aku yg sulit. Aku tak mengerti dari mana datangnya perasaan itu.

Menyusuri gang yang lumayan panjang, kuperhatikanmu dari belakang, jauh dari belakang, kamu dengan sepeda pink-mu. Punggung ini yang akan kurindukan juga nantinya. Tak mengerti, sepertinya, setiap hari, sayangku padamu makin bertambah, dan setiap rasa sayangku untukmu bertambah, ku semakin merasakan kamu sebagai adikku, maaf ya Sari, mungkin kamu kurang suka kalo kk anggap seperti itu, sekali lagi, maaf.

Sesampainya di rumah kostmu, kita membicarakan banyak hal. Ya, banyak hal tentangku, banyak hal tentangmu, sampai waktu magrib menghampiri.... Kau duduk di atas ranjangmu, sampai pada suatu topik, kubaru saja menolak tawaran mengajar mahasiswa tingkat I untuk matakuliah Fisika Dasar, alasanku,
'Untuk mengajar mahasiswa semester kedua, perlu kemampuan yg lebih, dan benar-benar tidak gampang.' Kemudian kamu bertanya,
'Untuk ajarin aku kak? Mahasiswa Fisika semester 6?'
'Buat kk, kamu bukan mahasiswa semester 6,'
'Tapi?'
'Tapi adikku,' kukatakan sambil menunduk, jujur saja, aku masih sulit dan malu untuk mengakui bahwa kusayang pada seseorang, entah itu sebagai kakakku, adikku, ataupun kepada co-ku, hehe,... Kk payah ya, de Cali, amit-amit deh punya kakak kea kk.
'Tersentuh,' ujarmu pendek.
Kulanjutkan dalam hati, Mengajarimu, adikku, adalah dengan hatiku, dengan rasa sayangku untukmu, karena kemampuanku akan mengikuti, semangatku timbul otomatis.

Kemudian teman sekamarmu datang, saat kamu akan menceritakan perihal sms dari teman yg membuat kamu sakit hati, kamu memelankan suaramu, aku mengerti. Tapi aku senang kamu mau berbagi cerita itu kepadaku. Aku merasa dianggap saat itu. Ya, aku senang. Ceritamu berlanjut pada banyak hal....

9.00 pm,
'Kak, jadi makan?'
'Upz, kelupaan, keasyikan ngobrol'
'Makanya, biasa ajja, hehehe, aku kepedean ya kak.'
'hehehe'
Banyak canda dan tawa mengiringi kita, kubahagia sekali saat itu. Ya, kubahagia, karena kesedihanmu memudar sedikit, kesepianmu terkikis sedikit, semoga pada akhirnya kamu tidak akan pernah merasa sedih dan sendiri. Ku selalu ada di hatimu. Teringat sms mu malam itu saat kumasih di jalan tol Merak Jakarta; potongan lirik lagu yg dinyanyikan Vina,

Di mataku, ada senyummu, ada hasratmu

Semakin kutunggu, semakin kurindu.
Di dalam hatiku, ada kamu.

Aku tahu, kau mengirimkan sms berupa potongan lirik ini, karena sedang mendengarkan lagunya. Tak apa, tapi aku masih saja berharap andai itu benar-benar keluar dari hatimu, kamu benar-benar meniatkannya untukku, ku akan merasa bahagia sekali, karena keberadaanku yg kamu rasakan baru sesaat ini dapat menghibur kesedihanmu, sumber air matamu saat awal kebersamaan kita. Lalu kubalas sms mu,

Walau raga kita terpisah jauh, namun hati kita selalu dekat
....
Hmmm,,,, saat bertemu, ku bilang, membalas sms mu krn saat berpindah ke angkot jurusan Ciledug (sesaat turun dari bus), kudengar lagu itu. Padahal tidak. Aku mengirimnya karena itulah inginku, dan itu menggambarkan harapku, maaf kumenutupi itu, mungkin kumasih gengsi untuk akui kusayangimu, aku memang 'payah', ya, istilah yg kamu layangkan di saat ada ketidakpuasan kepadaku.
****
Akhirnya obrolan kita berlanjut di Obonk Steak, karena memang kuberencana makan bersama denganmu di sana. Tapi, tak kusangka, kau menanyakan hal yang membuatku bingung untuk menjawabnya. Ya, lebih baik kau tanyakan soal Fisika Statistik atau Zat Padat saat itu.
'Satu hal yg masih aku bingung,... Kenapa Kak Dewi mau ajak aku ikut PKm, kenapa Kak Dewi mau dekat sama aku, kenapa...'
Dan masih banyak lagi pertanyaan mendasar, bahkan kamu sampai harus membuat perbandingan dengan teman sekelasmu, aku bingung untuk menjawabnya. Ya, aku bingung. Sekali lagi aku jujur padamu, kutulis di blog ku yg sederhana ini, agar ketika kau tanyakan kembali, kau dapat membuka tulisan ini untuk membaca kembali jawabanku. Aku mencoba mengalihkan pertanyaanmu pada hal lainnya, tapi di saat bill terbayar, kau ternyata ingat, dan menagih jawabannya. Aku berjanji, sebelum masuk ke kostanmu akan kujawab. Di sepanjang perjalanan menyusuri gang sempit, aku berpikir keras, ya, kerasnya melebihi saat aku mencoba membuat program metode numerik integrasi yg ditugaskan Mr.Handjoko.... Karena terlalu kerasnya kuberpikir, sampai di depan kostanmu, tak kunjung selesai susunan kalimatku. Aku bingung. Kamu menanyakan hal yg membutuhkan kejujuranku. Dan kamu tahu, kejujuranku mengenai hal sayang kepada siapapun, aku malu mengakuinya.

Mungkin bosan dengan sikapku yg tak kunjung menjawab pertanyaanmu, kamu mengulangi pertanyaanmu, membuat bendungan airmataku hampir jatuh, namun tidak. Ya, untung saja, aku tidak sampai menangis.

Sejak pertemuan pertama di mata kuliah pemrograman komputer, saat kamu masih semester 3, dan aku semester 5, rasa sayang itu tumbuh dari rasa penasaran. Aku tak tahu alasannya, jangan tanyakan aku mengapa bisa penasaran denganmu. Bagiku, kamu memang bukan emas, tapi berlian di hatiku.... Diam-diam kuperhatikan, laptopmu yg warna pink itu selalu kuingat, saat kamu tidak membawanya, kupikir ini kesempatan untuk berbicara denganmu, kutanyakan perihal laptopmu, kamu bilang rusak, dan aku tawarkan perbaikan, dan, dan, dan perbincangan kita berlanjut terus. Aku suka itu. Namun, ternyata saat kamu bawa laptopmu, dan kamu masih ingat saat itu, saat kuliah ISBD, dan aku menolak untuk menerimanya, dan kamu ternyata kesal padaku 'amit-amit deh punya kakak kea kak Dewi'.... Tak apa, karena saat itu kamu tak tahu alasanku. Maaf. Gomenasai.

Alasanku, adalah agar ada kesempatan lagi bicara denganmu. Selesai perkara laptop, tak disangka, kamu tiba-tiba beritahukanku, bahwa kamu telah kost di Kayu Jati. Andai saja saat itu aku bukan asdosmu, aku mungkin akan berteriak, memberikan ucapan selamat karena keputusanmu yg tepat. Tapi tidak kulakukan. Aku hanya tersenyum dan katakan 'itu bagus.' Aku terlalu payah memang. Maaf.

Dan kini, jika kamu tanyakan lagi, mengapa ku sayang padamu, itu karena kusayang padamu. Mengapa ku dekat denganmu, itu karena kusayang padamu. Dan jika kau masih tanyakan lagi alasanku, kau tanyakan saja kepada Dia Sumber Segala Kasih Sayang, bagiku, I love you, coz I love you, and may Allah bless my love to you.

PKM,... Perihal PKM, terjadi saat kulaksanakan PPL, PPL memberiku banyak pelajaran berharga dalam hidup. Kubisa rasakan rinduku pada siswaku, dan kuberani nyatakan pada mereka bahwa kusayangi mereka bertiga. Ya, siswa-siswa ku yg selalu menghiburku, dan peduli dengan senyum di wajahku, Kenny, Lazuardi, dan Niko.... Saat itu, kupikir kenapa aku masih saja gengsi tuk dekatimu, toh aku sudah bukan asdos bagimu, jadi aku sudah tak perlu lagi jaim. Dan PKM adalah sarana yg tepat. Tapi,,,, bukan tanpa pertimbangan. Aku pikirkan alasan mengapa ku memilihmu untuk masuk dalam kelompokku. Hmmm, Yep! Mahasiswa yg aktif di BEM, yeah, kurasa itu alasan paling praktis, karena itu tidak terdapat pada diriku. Aman.

Setelah pertemuan kita pukul 05.00 subuh di Pojok, kamu sempatkan sms 'bagaimana kabar kakak hari ini?' Aku senang membacanya, saat sms itu masuk ke inbox, adalah saat aku hampir menangis di depan kelas, karena 22 dari 40 siswaku membolos tak jelas di jam pelajaran terakhir. Aku sedih, tapi dengan cepat kurasa bahagia. Kalau tidak salah kubalas 'Kurang begitu baik', kamu balas lagi 'Dibaikkin aja kak, :D' Kau berikan senyuman di akhir. Hmmm, menghibur.

Tapi, sekarang kamu tanyakan lagi alasan mengapa aku masih mau sayang padamu, padahal sudah ada adikku yg lain, yg dekat denganku, yg lebih dulu dekat denganku.

Sari adikku sayang,,,, Mata kuliah Pendidikan Agama Islam II dengan Bapak Prof. Nainggolan membuat hatiku terbuka. Kumasih ingat saat dia katakan aljabar cinta berbeda dengan aljabar matematika. Di matematika satu dibagi dua hasilnya setengah. Tapi aljabar cinta, satu dibagi dua hasilnya dua. Dan kini kumengerti itu.

Apakah saat kusayangi temanmu, kemudian aku tak boleh sayang pada yg lain, yg masih boleh kuanggap adikku? Memang akan beda halnya dengan sayang kepada seorang lelaki. Tapi, bagiku, kamu bukan adik tingkatku, bagiku kamu adikku, titik. Terserah kamu, mau memaafkan ku atau tidak atas anggapanku ini. Maafkanku jika kamu tak suka kuanggap sebagai adikku. Karena jelas-jelas kamu memiliki seorang kakak perempuan yg jauh lebih sempurna dariku, tapi, prinsipku, setiap orang memiliki keunikan, dan prinsip inilah yg membuatku berani memelihara rasa sayangku padamu, sedari 5 semester yang lalu...

'Jawaban kakak ngga masuk akal'
Mendengarnya, ku lemas, kubingung harus jawab apalagi, lebih baik kamu tanyakan soal metode numerik atau fisika komputasi padaku, daripada harus menyusun kembali jawaban yg logis bagimu.
'Tapi, jawaban kakak masuk ke hati aku'
Hmmm, ternyata kamu sudah bisa bersikap jail kepadaku ya, de Cali.... Tapi kusenang. Obrolan selanjutnya di teras, mengenai 'orang yg mengganggu' itu istilahmu, sedikit tentangnya, karena tak lama kemudian temanmu datang, kita masuk ke kostan.

Mengenai malamnya, kutuliskan di posting selanjutnya, kutakut terlalu banyak di posting ini, kamu bosan memebacanya, dan tidak sampai akhir membacanya, karena saat malam itu kuingin menceritakannya khusus padamu, di tulisan yg berbeda pula, karena sudut pandangnya adalah sudut pandangku.

Yang jelas hari itu kubahagia melihat tawamu, kamu banyak tertawa bersamaku hari itu.

Kubahagia melihat tawamu, di 9 Maret 2011....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar